Rabu, 12 November 2008

Peran Arab Saudi Dipuji


Raja Abdullah Terlibat Aktif
dan Dorong Dialog Antaragama di PBB


AP Photo/Osservatore Romano / Kompas Images
Raja Abdullah dari Arab Saudi mendapat pujian dari PBB atas inisiatifnya menyelenggarakan dialog antaragama internasional, yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York, Rabu dan Kamis (13/11). Dialog antaragama diperlukan untuk menemukan saling pengertian dan pemahaman di antara pemeluk agama. Suasana dialog antaragama yang berlangsung di Vatikan, 4 November.
Rabu, 12 November 2008 | 03:00 WIB


Riyadh, Selasa - Perserikatan Bangsa-Bangsa memuji inisiatif Raja Abdullah dari Arab Saudi untuk penyelenggaraan dialog antaragama tingkat dunia, yang diadakan hari Rabu (12/11) dan Kamis di Markas Besar PBB di New York. Pertemuan ini dinilai banyak pihak sebagai sebuah kemenangan bagi Arab Saudi.

Sumber PBB mengungkapkan, antusiasme sangat tinggi di antara para raja, kepala negara, dan pemimpin agama untuk menghadiri pertemuan tersebut. Lebih dari 54 kepala negara/pemerintahan, menteri luar negeri, dan pejabat tinggi sejauh ini telah memastikan partisipasi mereka dalam pertemuan khusus Majelis Umum PBB yang disebut Pertemuan Tingkat Tinggi mengenai Budaya Damai.

Beberapa kepala negara, menurut Saudi Gazette, memastikan akan hadir, antara lain Presiden AS George W Bush, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa, Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, Raja Jordania Abdullah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo.

Para pengkritik menganggap pertemuan itu adalah upaya mengangkat citra Saudi di tingkat global pascatragedi serangan 11 September 2001, di mana 15 dari 19 anggota Al Qaeda yang menghancurkan menara kembar New York adalah warga Saudi.

”Siapa pernah menyangka, hanya dalam tujuh musim gugur setelah peristiwa 9/11, Raja Arab Saudi akan disambut di Manhattan dan dipuji karena menginspirasi dialog untuk toleransi beragama dan perdamaian,” ungkap Robert Lacey, penulis sejarah Arab Saudi.

Beragam pendapat

Raja Abdullah, yang dipromosikan oleh Arab Saudi sebagai seorang moderat yang bisa berhadapan dengan bagian dunia lainnya, bertemu dengan Paus Benediktus XVI di Vatikan tahun lalu. Dia juga membawa ulama- ulama Sunni dan Syiah ke Mekkah pada Maret dan pemimpin- pemimpin keagamaan ke Madrid, Juni lalu.

Meski demikian, di dalam negeri, pandangan terhadap upaya Raja Abdullah itu cukup beragam. Di kalangan ulama, sedikit sekali yang memberikan dukungan atas inisiatif itu dan tiga pemimpin agama penting menolak berkomentar soal pertemuan itu.

Mufti Besar Saudi, yang mewakili pandangan resmi negara dalam urusan agama, tidak hadir pada pertemuan di Spanyol yang dihadiri beberapa rabi Yahudi.

”Saya terkejut oleh keberanian Pemerintah Saudi untuk memperlihatkan bahwa mereka tertarik dengan dialog agama dengan siapa pun. Ini jelas sebuah langkah kehumasan dan kepura- puraan. Ketimbang mengubah realitas, Raja Saudi berupaya mengubah citranya,” ungkap Ali al-Ahmed, aktivis yang melarikan diri ke AS.

Sementara itu, di kalangan warga liberal, upaya raja Saudi itu mendapatkan pujian sebagai upaya untuk mengubah keadaan. Mereka mengatakan, sejumlah kejadian penting di mana kalangan konservatif mendapatkan tekanan di dalam negeri, telah menciptakan lingkungan ideologis yang menyuburkan garis keras. Pengikut garis keras Al Qaeda pernah melancarkan kampanye kekerasan untuk merusak stabilitas Arab Saudi tahun 2003.

”Upaya raja Saudi itu merupakan pukulan bagi para pengikut aliran ekstrem, yang kami katakan telah menyalahgunakan Islam,” papar Mohammad al-Zulfa, anggota konsultatif Majelis Shura, sambil menambahkan ada penolakan dari kalangan konservatif yang telah selama tiga dekade menguasai pendidikan, media, masjid, dan jalanan.

Pertemuan di PBB itu, menurut siaran pers PBB, akan dipimpin Presiden Majelis Umum Miguel d’Escoto Brockman, pastor Katolik Nikaragua, yang menjadi menteri luar negeri dalam pemerintahan Sandinista. (Reuters/OKI)

Tidak ada komentar: